Mulai 21 Februari, Vaksinasi Tahap Kedua Kota Semarang

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengungkapkan, vaksinasi tahap kedua akan dimulai setelah tahap pertama selesai, yang ditargetkan bisa dimulai pada 21 Februari 2021.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | SEMARANG | obyektif.id

PEMERINTAH Kota Semarang terus berupaya menggenjot penyaluran vaksinasi untuk masyarakat di Ibu Kota Jawa Tengah, guna mempercepat penanganan Covid-19.

Terkini, penyaluran vaksinasi tahap pertama yang dikhususkan bagi tenaga kesehatan disebutkan telah mencapai angka 95,24 persen untuk suntikan dosis pertama, atau ekuivalen dengan 17.860 dari 18.752 target sasaran vaksinasi. 

Sedangkan untuk suntikan dosis kedua telah mencapai 68,01 persen, atau ekuivalen dengan 12.754, juga dari 18.752 target sasaran vaksinasi.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menuturkan, vaksinasi menjadi salah satu harapan untuk kota yang dipimpinnya tersebut bisa terlepas dari permasalahan Covid-19.

Untuk itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menyambut baik tren positif penyaluran vaksin dosis kedua di Kota Semarang, yang berada di atas rata-rata nasional.

“Harapannya tentu proses vaksinasi di Kota Semarang bisa terus berjalan lancar, sembari kita terus menguatkan protokol kesehatan dalam menjalankan berbagai aktivitas,” ujar Hendi, Senin (15/2/2021).

13 Kelompok

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengungkapkan, Pemerintah Kota Semarang juga bersiap untuk menyalurkan vaksin tahap kedua. Kali ini setidaknya ada 13 kelompok yang akan menjadi sasaran vaksinasi.

Kelompok tersebut antara lain aparatur pemerintah daerah, masyarakat lanjut usia, pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, DPRD, pejabat negara, TNI, Polri, Satpol PP, pelayan publik (BUMN & BUMD), pekerja transportasi publik, atlet, wartawan/pekerja media, serta pekerja pariwisata.

Hakam mengungkapkan, vaksinasi tahap kedua akan dimulai setelah tahap pertama selesai, yang ditargetkan bisa dimulai pada 21 Februari 2021. 

“Kelompok masyarakat yang tercakup ini juga dirasa memiliki potensi interaksi yang rentan terhadap Covid-19, sehingga diharapkan dengan menyasar kelompok-kelompok masyarakat tersebut, laju penyebaran Covid-19 dapat ditekan,” tandasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *