Sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, pokok perhatian Disdikbud adalah peningkatan kualitas pendidikan dan mewujudkan SDM unggul.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
BUPATI Kendal Mirna Annisa mengajak kalangan pendidikan bersatu membangun kebersamaan dan kekompakan, untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul di Kabupaten Kendal.
“Mari kita bersama-sama membangun sumber daya manusia Kabupaten Kendal yang unggul dan berkarakter,” kata Mirna Annisa saat memberi sambutan di depan peserta Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Wilayah Eks Kawedanan Kendal di SMP Negeri 3 Patebon, Kabupaten Kendal, Kamis (12/11/2020).

Diawali sambutan Plt Kepala SMP Negeri 3 Patebon Nunuk Sri Harjanti SPd MPd, kegiatan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) ini diikuti 60 peserta terdiri atas kepala TK-SD-SMP dan pengawas, serta Koordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) Disdik se-Eks Kawedanan Kendal.
Eks Kawedanan Kendal sendiri meliputi empat kecamatan, masing-masing Kendal, Patebon, Pegandon, dan Kecamatan Ngampel.

Hadir sebagai narasumber, Sekretaris Disdikbud Sutadi SPd MSi yang memaparkan materi seputar Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Sutadi menjelaskan, di dalam asesmen nasional itu ada tiga instrumen, yakni (1) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM); (2) Survei karakter; dan (3) Survei lingkungan belajar.
Kompetensi Mendasar
Dilansir dari akun Instagram Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kemendikbud, AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua peserta didik untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu Literasi Membaca dan Literasi Matematika (Numerasi).
Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari keterampilan memilah serta mengolah informasi.

“Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM itu kebijakan Kemendikbud sebagai pengganti Ujian Nasional (UN). Sasarannya siswa, output-nya untuk menilai sekolah atau bagian dari akreditasi sekolah,” terang Sutadi.

Turut hadir mendampingi Bupati Mirna Annisa, Kepala Disdikbud Wahyu Yusuf Akhmadi SSTP MSi.
Sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, pokok perhatian Disdikbud adalah peningkatan kualitas pendidikan dan pelahiran SDM unggul.

“Seperti yang disampaikan Bupati, kita sedang berupaya membangun SDM Kendal yang unggul. Ada 38 indikator kinerja, yang intinya mendorong SDM, guru/pendidik dan tenaga kependidikan untuk terus belajar, belajar, dan belajar. Termasuk melalui Lembaga Pendidikan Profesi (LPP), untuk merangsang rekan-rekan guru supaya lebih semangat meningkatkan kinerja dan kualitasnya,” bebernya.
Kendal Pintar Berbagi
Menggandeng Tanoto Foundation, Pemkab Kendal melalui Disdikbud juga meluncurkan Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (Pintar), demi mendorong berbagai upaya bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kendal.

Melalui Program Pintar, upaya ini diwujudkan dalam pelatihan dan pendampingan di sekolah serta mengembangkan berbagai “praktik baik” dalam pembelajaran, manajemen sekolah, dan budaya baca, serta menyebarluaskannya ke semua stakeholder pendidikan.
“Salah satu upaya yang dilakukan untuk menyebarluaskan ‘praktik baik’ itulah, kita sediakan kanal Kendal Pintar Berbagi, yang dapat dimanfaatkan oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas di Kendal untuk saling berbagi ‘praktik baik’,” ujar Wahyu.

Kendal Pintar Berbagi bisa diikuti secara live streaming melalui channel Youtube “Kendal Pintar Berbagi” yang tayang rutin sepekan tiga kali. Bahkan, untuk melebarkan sayap publikasi, Kendal Pintar Berbagi menggandeng Radio Swara Kendal dalam penyebarluasan konten-kontennya.
Inisiatif Kepala Disdikbud Wahyu Yusuf Akhmadi ini boleh jadi merupakan strategi bagi pengembangan penyebarluasan penyediaan layanan pendidikan masa pandemi, dengan menambah jasa publikasi melalui siaran radio. Bahkan sekaligus menjadi solusi bagi permasalahan kuota membengkak.

Wahyu Yusuf menegaskan, Kendal Pintar Berbagi merupakan kanal atau media bagi guru penggerak inovasi dan kreativitas. Inilah tagline guru penggerak secara nasional.
Betapa pun, menurut Wahyu, pendidikan utama dan pertama ada di keluarga atau orangtua. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini.
“Dan untuk mewujudkan semua itu, Disdikbud Kendal punya kata kunci; kebersamaan, kekompakan, dan semangat!” tandas Wahyu Yusuf Akhmadi.***