Khawatir Proyek Revitalisasi Molor, Dedy Yon “Ngodor”

Tidak dimungkiri, selama ini, ketika turun dari kereta api, para penumpang langsung dihadapkan pada pemandangan kurang nyaman di depan Stasiun Tegal. Semrawut dan tampak kumuh.

REPORTER: Nasikhi | EDITOR: Dwi Roma | TEGAL | obyektif.id

WALI Kota Tegal Dedy Yon Supriyono tampak ngodor (memaksa) saat meninjau proyek revitalisasi Alun-alun Kota Tegal. Pasalnya, tenggat waktu yang tinggal 50 hari, progres pengerjaannya baru 35 persen.

“Saya ndak mau tahu, yang penting pertengahan Desember harus sudah jadi,” tegas Dedy Yon saat meninjau proyek tersebut bersama Wakil Wali Kota Ahmad Jumadi, Sekda Johardi, para ssisten dan pimpinan OPD, serta sejumlah anggota DPRD, Senin (2/11/2020).

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyon (pertama kanan), saat meninjau proyek revitalisasi Jembatan Pancasila, didampingi Wakil Wali Kota Muhamad Jumadi dan Sekda Johardi.

Dedy Yon minta kepada rekanan proyek supaya pekerjaan tersebut dikebut, tanpa mengurangi kualitas proyek. Jika perlu tenaga kerjanya ditambah dan dilembur.

“Saya minta proyek ini supaya  selesai tepat waktu dan ada progres untuk mengadakan evaluasi. Saya minta supaya dilembur 24 jam,” tandas Dedy Yon, ngodor

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyon (tengah) bersama rombongan, saat mendatangi sejumlah lokasi proyek revitalisasi.

Dari alun-alun, rombongan wali kota selanjutnya meninjau proyek pelebaran jalan dan Jembatan Pancasila, serta Tugu Pancasila yang terletak di depan Stasiun Tegal.

Di lokasi ini, Wali Kota Dedy Yon juga minta kepada penanggung jawab proyek supaya selesai tepat waktu. “Tulung jangan sampai molor, ya,” katanya.

Wajah Kota

Seperti diketahui, kedua proyek dengan nilai miliaran rupiah itu merupakan proyek perdana dan menjadi kebanggaan Wali Kota Dedy Yon. Sebab, kedua proyek revitalisasi ini, setidaknya bakal mampu mengubah  wajah Kota Tegal.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyon (pertama kiri) meminta pelaksana proyek revitalisasi untuk melaksanakan pekerjaan sesuai tenggat waktu.

Tidak dimungkiri, selama ini, ketika turun dari kereta api, para penumpang langsung dihadapkan pada pemandangan kurang nyaman di depan Stasiun Tegal. Semrawut dan tampak kumuh.

Tapi nanti, setelah proyek revitalisasi kelar, sudah pasti bakal melahirkan pemandangan yang berbeda.

Salah satu lokasi proyek revitaliasi Kota Tegal.

Bangunan Masjid Agung Tegal dan Gedung Birao (orang Tegal menyebutnya demikian), gedung cagar budaya yang cukup megah dibangun oleh Belanda, 1913  silam, dengan gaya artistektur mirip Gedung Lawang Sewu di Semarang, sudah terlihat ketika keluar dari Stasiun Tegal.

Tak pelak, proyek tersebut bakal menjadi proyek yang sangat monumental bagi seorang Dedy Yon Supriyono.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *