Laskar Macan Ali tidak boleh demo, tidak boleh cari proyek, tidak boleh minta uang sama pemerintah, tidak boleh berpolitik, dan tidak boleh berbicara SARA.
REPORTER: Nasikhi | EDITOR: Dwi Roma | BREBES | obyektif.id
MBAH Tarjo, pemilik nama asli Sutarjo Permadi dikukuhkan sebagai Panglima Daerah Laskar Agung Macan Ali Nuswantara (PDLMAN) Kabupaten Brebes masa khidmat 2020-2025.
Pengukuhan dilakukan oleh Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Kesultanan Cirebon Prabu Tribuana Tunggal Dewa atau Prabu Diaz di Aula Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Brebes, Jumat (30/10) malam.
Pengukuhan juga disaksikan Wakil Bupati Brebes Narjo.
Dalam kata sambutannya, Narjo mengucapkan selamat dan sukses atas dikukuhkannya Sutarjo Permadi atau Mbah Tarjo sebagai Panglima Daerah Laskar Agung Macan Ali Nuswantara.

Narjo berharap, Mbah Tarjo yang juga anggota Banser Ansor itu, diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah dan masyarakat Brebes.
Wabup juga berpesan kepada Mbah Tarjo agar tidak sombong, takabur, dan arogan. Tapi harus bisa merangkul semua anggotanya dengan lembut dan bersahaja.
Setelah dikukuhkan, lanjut Narjo, Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Kabupaten Brebes supaya didaftarkan ke Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Brebes. Meskipun organisasi ini sudah tenar dan disegani di Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat.

Jika sudah terdaftar, maka legalitas dan keabsahan Laskar Agung bisa dipertanggungjawabkan sebagai paguyuban yang memang ada dan berdiri di Kabupaten Brebes.
Di samping itu, sebagai Panglima Daerah, Mbah Tarjo agar terus menjalin silaturahmi dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten, TNI, dan Polri.
Laskar Kesultanan Cirebon
Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Kesultanan Cirebon Prabu Tribuana Tunggal Dewa atau Prabu Diaz menjelaskan, Laskar Agung Macan Ali adalah Laskar Kesultanan Cirebon.
Merupakan Paguyuban Laskar Sunda, yang berdiri sejak 1527 dan berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa yang dipimpin Fatahillah.
Laskar Macan Ali, lanjutnya, bukan ormas, LSM, ataupun OKP, melainkan sebuah paguyuban di bawah naungan Kesultanan Cirebon. Anggotanya adalah para tokoh terhormat, juga masyarakat lainnya.

Paguyuban Laskar Macan Ali tidak hanya ada di Indonesia. Tapi juga berdiri dan eksis di Taiwan, Thailand, Bangkok, dan Malaysia.
“Kemarin saya keliling Asia untuk mengukuhkan Laskar Macan Ali yang ada di luar Indonesia. Mereka adalah pekerja migran Indonesia. Jadi, Laskar Macan Ali yang di bawah Kesultanan Cirebon itu bukan hanya dari kalangan bangsawan, tapi dari seluruh umat,” papar Prabu Diaz.
Tak Cari Proyek
Prabu Diaz menandaskan, Laskar Macan Ali tidak boleh demo, tidak boleh cari proyek, tidak boleh minta uang sama pemerintah, tidak boleh berpolitik, dan tidak boleh berbicara SARA. Karena di Paguyuban Laskar Macan Ali ada orang Cina, Arab, Batak, Sunda, Katolik, Hindu, Budha, Sunda Wiwitan, Kejawen, dan lain-lain.

Visi-misi Laskar Macan Ali adalah menjaga kedaulatan NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika dan ber-Pancasila. Sebab, ini sudah menjadi ideologi yang tidak bisa diganggu gugat. Di antaranya, orang tua leluhur kita dulu berjuang memerdekakan negeri ini dengan paguyuban.
“Tak hanya itu, Laskar Macan Ali juga memunyai visi-misi yang lain, seperti menjaga marwah berupa akhlak, adab,” tutur Prabu Diaz
Laskar Macan Ali juga memunyai sebuah strategi dalam rangka menjaga adat, tradisi, dan budaya. Bukan hanya Sunda saja, tapi senusantara.
Mbah Tarjo menambahkan, untuk Sekretariat Laskar Daerah Brebes berada di Jalan Pesanggrahan, Kelurahan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Mbah Tarjo berharap kepada generasi muda bisa bergabung dengan Laskar Macan Ali, supaya memiliki akhlakul karimah serta mencontoh semua ilmu yang bermanfaat, dengan cara menyebarkan ajaran serta budaya para leluhur.
“Dengan adanya Laskar Macan Ali di Kabupaten Brebes, budaya leluhur yang mengutamakan cinta Tanah Air bisa berkembang lagi,” pungkas Mbah Tarjo.***