Terjangan badai pandemi Covid-19 mampu menggugurkan gengsi biduan. Sepi tanggapan, pedangdut Duo Gemes pun tak malu buka lapak jualan es jus.


REPORTER/EDITOR: Dwi Roma
TAK terbayang sebelumnya, jika putaran roda kehidupan bakal membawa si kembar Nihayatussyifa Yulina Vela dan Nihayatussyifa Yulina Vera sampai di titik ini.
Kehidupan sederhana memang sudah biasa dilakoni. Tapi untuk menjadi penjual es jus, memang baru kali ini dialami. Pandemi Covid-19 benar-benar ogah diajak kompromi.
Seperti yang dialami hampir semua pekerja seni, selama pandemi, Vela-Vera si Duo Gemes pun dipaksa “puasa” job atau tanggapan. Tidak ada undangan manggung, tak ada pula penghasilan yang masuk kantong.


Sesekali memang masih ada yang ngajak nyanyi. Tapi kebanyakan live streaming melalui kanal YouTube atau media sosial.
Terakhir, Duo Gemes diajak tampil sebagai bintang tamu D’Show, program live streaming dangdut garapan Brothers Indonesia EO & WO, Purwokerto, Banyumas.
“Kami nggak manggung di Purwokerto, tapi cukup nyanyi di rumah, secara virtual pakai aplikasi Zoom,” tutur si kembar kepada obyektif.id yang menyambangi lapak Es Jus Duo Gemes (Dugem) di teras depan rumah orang tua mereka, Sugiyono-Nur ‘Aini di Jalan Raya Semarang Km 19, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.


Gotong Royong
Dari job itu, honor tak perlu diomong. Karena rata-rata bersifat gotong royong. Tak perlu berhitung seberapa pun yang masuk kantong. Alasannya senada, mengisi “waktu luang” ketimbang bengong.
Dengan semangat gotong royong pula, beberapa waktu lalu, Vela-Vera juga sempat terlibat penggarapan alias berperan di film pendek berjudul Sengkolo. Produksi komunitas lokal.
Secara profesional, hingga memasuki pandemi, setidaknya Duo Gemes sudah merilis 9 singles, di bawah naungan Star Elbe Record, Jakarta. Sebut saja Ojo Kesusu, Ambyar Cintane, Mantan Kekasih, Ngarep Mburi, Gedang Yo Gedang, Konco Wae, Akeh Tunggale, Hanya Kamu, dan Simphony yang Indah.
Video klip sembilan lagu yang seluruhnya karya Lisbandi itu sudah tayang di kanal YouTube Star Elbe Record. Bersama label ini, Vela-Vera harus menyandang nama baru Duo Star.


Gampang Adaptasi
Pengalaman hidup sederhana, menjadikan pedangdut kembar jebolan Bintang Pantura (BP) 5 Indosiar ini gampang saja beradaptasi. Tak malu-malu atau gengsi melayani pembeli, yang rata-rata masih kalangan teman maupun tetangga sendiri.
“Mau gimana lagi, semua mesti tetap kami syukuri,” ujar Vela kalem. Tampil elegan dengan balutan kaos lengan panjang hitam dan rok bawahan sama kembarannya, Vera, sembari melayani pembeli. “Inilah cara kami berdamai dengan pandemi. Mengisi dan memaknai new normal, dengan tetap mencari rezeki yang halal,” imbuhnya.


Di lapak Es Jus Duo Gemes (Dugem), melengkapi sajian utama es jus, juga tersedia aneka es buah dan minuman dingin lain. Termasuk aneka snack dan jajanan.
Harga yang dipatok cukup terjangkau. Bahkan bisa dibilang murah meriah. Segelas es jus ataupun es-es lainnya; es buah segar, es jagung, dan es biji selasih atau es ijo dibanderol rata-rata Rp 4.000.
“Alhamdulillah, harga murah meriah tapi penjualnya ramah. InsyaAllah jadi berkah,” cetus Nur ‘Aini, ibu Vela-Vera yang bersiap melengkapi lapak sepasang putri kembarnya ini dengan menu nasi soto ayam.
Lepas dari semua itu, bagi si kembar cantik kelahiran Kendal, 19 Juli 1998 ini, masa pandemi adalah ujian bagi semua manusia di bumi. Pun bagi kalangan artis atau pekerja seni.
“Namun, di setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Badai pandemi pasti akan berhenti. Biarlah saat ini kami jualan es jus, siapa tahu ini merupakan pintu bagi kami untuk menjadi lebih sukses lagi. Aamiin,” cetus Vela-Vera, mengisyaratkan doa yang mereka aminkan sendiri.***

