Lebih 500 Anak di Jateng Terpapar Covid-19

MEMILIKI imunitas bagus, anak-anak justru jadi carrier (pembawa) virus Corona. Mereka bisa menyebarkan ke mana pun tanpa terdeteksi. Mereka sangat berpotensi menjadi penular atau super spreader alias penyebar super.

GUGUS Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk berperan aktif melindungi anak-anak dari paparan Covid-19 yang sudah menginfeksi 500 lebih anak di provinsi ini.

“Jumlah anak di Jateng yang terpapar Covid-19 sebanyak 538 anak, terdiri atas 222 anak perempuan dan 316 anak laki-laki berusia 0-11 tahun,” kata Ketua Tim Ahli Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Tengah dr Anung Sugihantono pada seminar secara daring bertema “Peran Media dalam Mempromosikan Program Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di Masa Pandemi: Anak-anak dalam Pusaran Klaster Keluarga Covid-19” di Semarang, belum lama ini.

Menurut dia, data tersebut berdasarkan sistem pelaporan yang diakses di coronajateng.co.id pada Kamis (17/9/2020), pukul 11.00.

“Orang tua harus mengajarkan anaknya mengenai penerapan protokol kesehatan, seperti yang termudah mencuci tangan dan memakai masker setiap saat,” ujarnya.

Setya Dipayana, dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa anak memiliki kekebalan tubuh atau imunitas yang bagus.

“Karena imunitasnya bagus, mereka kemungkinan justru menjadi asimptomatis, yakni telah terpapar Covid-19, namun tidak menimbulkan gejala apa-apa karena mereka kebal,” katanya.

Namun, lanjut dia, ketika mereka berdekatan dengan orang yang kekebalannnya menurun atau orang tua, maka mereka menjadi penular atau bisa disebut penyebar super (super spreader).

“Anak-anak jadi carrier atau pembawa, mereka bisa menyebarkan ke mana pun tanpa terdeteksi. Namun keluarga sekarang sering bilang anaknya tidak usah dicek, karena merasa kasihan. Padahal kita tahu, mereka bisa menjadi penyebar. Oleh karena itu, kita semua harus sadar dengan membuat adaptasi kepada kebiasaan baru bagaimana agar penularan itu tidak terjadi,” ujarnya.

Sementara psikolog dari Universitas Katolik Soegijapranata, Kuriake Kharismawan, yang juga menjadi sukarelawan penanganan Covid-19 bagi pasien positif di Rumah Dinas Wali Kota Semarang menjelaskan bahwa jumlah anak yang terpapar Corona terus meningkat.

“Sebanyak 16 anak, beberapa waktu lalu bahkan ada yang melarikan diri, untung segera kami temukan lagi. Yang pasti, sifat anak-anak itu adalah ingin bermain dan pergi ke mana-mana. Itu adalah karakter khas anak di masa puber. Selain itu mereka selalu ingin tantangan,” katanya.

Selain itu, Kuriake juga melihat stigma pasien Covid-19 yang justru membuat yang bersangkutan menjadi tersudut. “Kami ingin masyarakat tidak memberi stigma negatif. Jangan dijauhi, bila mereka dinyatakan sembuh, berarti itu memang sembuh,” ujarnya.

Angka Kesembuhan Naik

SEMINAR secara daring bertema Peran Media dalam Mempromosikan Program Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di Masa Pandemi

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengumumkan bahwa angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan dibandingkan capaian pada periode sebelumnya.

“Dari data pusat, angka kesembuhan Jateng pada minggu ke-38 ini meningkat menjadi 66,5 persen dari sebelumnya 62,4 persen,” kata Yulianto Prabowo.

Dalam paparannya saat mengikuti Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur Jateng, Yulianto menyebutkan, jumlah pasien terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit juga menurun pada minggu ke-38, yakni dari 597 menjadi 335 atau menurun jadi 43 persen.

“Untuk ketersediaan ICU kita, dari 355 ruang ICU yang terpakai hanya 40 persen, 60 persennya kosong. Harapannya tidak usah dipakai. Sementara ruang isolasi sebanyak 3.470 hanya terisi 39,8 persen,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Ganjar Pranowo optimistis angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jateng akan terus meningkat.

“Progres yang di rumah sakit sekarang semakin menurun. Meskipun belum maksimal, ini sudah bagus dan harus kita dorong lagi,” katanya.

Progres ini, lanjut Ganjar, menjadi kabar gembira karena Jateng merupakan salah satu provinsi yang menjadi perhatian pemerintah pusat dan mendapat pekerjaan rumah untuk bisa berprogres positif dalam dua minggu ke depan.*** 2NR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *